Kamis, 18 September 2014

Jenis-Jenis Kayu Olahan


Jenis-Jenis Kayu Olahan



Kayu adalah hasil olahan dari pohon yang biasanya dijadikan berbagai bentuk. Berikut beberapa jenis kayu olahan tersebut.




1. Kayu gelondongan
Kayu yang baru dipotong dari pohon. Bentuknya masih berupa batang pohon berukuran besar dan masih kasar dan berkulit.

2. Kayu Lapis
Kayu berbentuk lembaran papan dengan berbagai ukuran baik panjang, lebar ataupun ketebalan. Lapisan kayu biasanya masih kasar dan biasa digunakan sebagai  dinding rumah tradisional.

3. Kayu Batangan
Kayu berbentuk balok panjang. Biasanya digunakan sebagai pilar rumah.

4. Kayu Solid
Kayu solid masih banyak dipilih sebagai material utama penyusun furniture. Kebanyakan orang beranggapan bahwa kayu solid dapat bertahan lama, serta materialnya yg padat mudah diberi detail-detail tambahan untuk hiasan. Namun sepanjang penggunaanya, kayu solid akan mengalami muai susut yang dapat berpengaruh terhadap ukuran. Selain itu tanpa langkah pencegahan yang tepat, kayu solid lebih rentan terhadap rayap dan dapat mengeluarkan bubuk kayu sehingga bisa keropos.

5. Teakblock
Material ini tersusun oleh potongan kayu yang dibungkus kayu tipis. Harganyapun cukup terjangkau sehingga banyak dianjurkan untuk digunakan oleh kebanyakan pengrajin. Akan tetapi jika tidak hati-hati memilih, dalam teakblock dapat dijumpai rongga diantara potongan kayu sehingga tak dapat dipasangi paku.

6. Multipleks
 Multipleks merupakan material kayu yang disusun atas beberapa lapisan kayu sejenis dengan ketebalan tertentu, dan memiliki beragam ukuran yang dapat dijumpai di toko-toko material, mulai dari 3 mm hingga 12 mm. Sebagai material sruktur untuk furniture, multipleks cukup kokoh. Namun dipasaran harga setiap lembar multipleks lebih mahal dibandingkan material struktur lainnya sehingga harga keseluruhan furnitur pesanan dapat menjadi lebih mahal.

7. MDF (Medium Density Fiberboard)
Material penyusun struktur inimerupakan material yang lazim digunakan oleh furnitur bermerk yang banyak dijumpai di toko-toko. Harganya cukup terjangkau serta sifatnya yang mudah dibentuk membuatnya menjadi pilihan yang sesuai. Akan tetapi, pada beberapa kasus, MDF tidak mempunyai usia yang cukup panjang dibandingkan dengan material lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar